Monday, March 19, 2007

What is Happening in this Class ?

Kelas telah lama dikenali sebagai lingkungan sosial yang kritis dalam hubungannya dengan prestasi pendidikan siswa (Anderson & Burns, 1989; Borich, 1988; Fraser & Walberg, 1991). Beberapa pendidik dan peneliti percaya bahwa kelas memegang peranan penting dalam pengembangan siswa secara konigtif dan afektif. Kerangka teoritis dalam memahami pentingnya pengaruh lingkungan pada setiap individu, berakar secara historis pada formula yang dikembangkan oleh Lewin. Menurut Lewin (1936), tingkah laku manusia dipercaya sebagai sesuatu hal yang ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara individu dengan lingkungannnya. Ia berpendapat bahwa hubungan timbal balik interaksi antara orang dan lingkungannya juga mempengaruhi tingkah laku manusia.

Penelitian tentang iklim (lingkungan psikososial) pembelajaran di kelas sudah dikerjakan oleh para peneliti sejak tiga dekade yang lalu ( Fraser, 1998a; Goh & Khine, 2002; Tobin & Fraser, 1998) dengan berbagai metoda evaluasi, dan penelitian di bidang ini didominasi oleh penelitian yang berkaitan dengan penilaian prestasi akademis siswa (Fraser, 1998b). Sedangkan pengukuran efektivitas kelas secara kuantitatif seringkali mengalami banyak kendala, antara lain adalah “keterbatasan pengujian, sangat baku, dangkal, dan dengan mudah hasilnya terlupakan", dan di banyak sekolah yang lainpun kurang mendapat perhatian ( Kyle, 1997, p.851), hal itu merupakan suatu gambaran yang menyeluruh bahwa penelitian pada proses pendidikan sangat kurang. Pada awal tahun 1960, Bloom mengungkapkan bahwa pengukuran di lingkungan psikososial pembelajaran di kelas merupakan komponen yang menentukan arah dalam meramalkan dan selalu mencari cara terbaik untuk kesuksesan pembelajar (Anderson & Walberg, 1974). Sejak saat itu banyak penelitian yang memperlihatkan bahwa persepsi siswa terhadap lingkungan (psikososial) pembelajaran di kelas dapat diukur dengan instrumen melalui survei, dan hasil penelitian mereka dijamin validitasnya ( Anderson & Walberg, 1974; Fraser, 1997, 1998a, 1998b, 2002b; Moos, 1979).

Usaha penelitian berskala internasional yang menyertakan konsep, penilaian, dan penyelidikan terhadap persepsi aspek yang menyangkut lingkungan pembelajaran di kelas sudah menetapkan bahwa lingkungan pembelajaran di kelas sebagai bidang kajian telah banyak diminati banyak peneliti ( Fraser, 1994, 1998; Fraser & Walberg, 1991). Sebagai contoh, riset lingkungan pembelajaran di kelas akhir-akhir ini memusat pada constructivist lingkungan pembelajaran di kelas ( Taylor et al., 1997), lingkungan pembelajaran di kelas yang menggunakan teknologi informasi (The & Fraser, 1994), lingkungan pembelajaran di laboratorium ilmu pengetahuan alam ( Fraser et al., 1995), dan perilaku seorang guru di kelas(Wubbels & Levy, 1993; Fisher & Kent, in press). Dalam tiga dekade, banyak perhatian telah diberikan pada pengembangan dan penggunaan instrumen untuk menilai kualitas dari lingkungan pembelajaran di kelas dari perspektif siswa (Fraser, 1991, 1994, 1998; Fraser & Walberg, 1991), dan hubungan antara hasil belajar siswa dengan variabel lingkungan berfokus pada penggunaan instrumen lingkungan pembelajaran di kelas. Sejak 20 tahun yang lalu, sejumlah instrumen telah dikembangkan untuk mengukur lingkungan pembelajaran dikelas(Fraser, 1994). Learning Environment Scale (LEI; Anderson & Walberg, 1974; Fraser et al., 1982) dan Classroom Environment Scale ( CES; Trickett & Moos, 1973; Moos & Trickett, 1974) lebih awal digunakan secara ekstensif untuk menilai lingkungan pembelajaran di kelas, dan dari kedua model ini nantinya menjadi rujukan untuk mengembangkan beberapa instrumen. Beberapa instrumen telah dikembangkan dalam konteks kelas yang lebih spesifik seperti kelas individual (Rentoul & Fraser, 1979), constructivist kelas (Taylor et al., 1997), kelas dengan perangkat ajar menggunakan komputer (The & Fraser, 1994), kelas dalam bentuk laboratorium ilmu pengetahuan alam (Fraser et al., 1995), lingkungan pembelajaran di kelas untuk Sekolah Dasar (Fraser & O'Brien, 1985) dan lingkungan pembelajaran di kelas lembaga pendidikan lebih tinggi ( Fraser & Treagust, 1986).

Fraser et al. (1996) telah mengembangkan suatu instrumen lingkungan pembelajaran yang baru, yakni kuisener ‘What is Happening in this Class’ (Apa yang sedang terjadi di Kelas ini) disingkat WIHIC. Instrumen ini merupakan skala yang dapat memprediksi hasil belajar siswa dengan apa yang terjadi pada lingkungan pembelajaran di kelas, dan juga mencerminkan pandangan baru dalam belajar secara kognitif. Skala WIHIC terdiri dari tujuh sub-skala, yakni: Kekompakan Siswa (Student Cohesiveness), Dukungan Guru (Teacher Support), Keterlibatan Siswa (Involvement), Penyelidikan (Investigation), Pengarahan tugas (Task Orientation), Kerjasama (Cooperation), dan Kesetaraan (Equity).

Data kuatitatif yang menggunakan skala WIHIC didukung validitas dan reliabilitasnya dalam beberapa mata pelajaran. Aldridge et al. (1998) juga menggunakan WIHIC untuk studi antar negara pada lingkungan pembelajaran di kelas dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di Taiwan, Australia, mata pelajaran biologi di Brunei Darussalam (Bob Chui-Seng Yong, 2001), di lembaga pendidikan tinggi komputer (Margianti, Fraser, 2000).

Bahan Rujukan

Anderson, G.J., & Walberg, H.J. (1974). Learning Environment. In H.J., Walberg (ed.). Evaluating Educational Performance : A Sourcebook of Methods, Instruments, and Examples. Berkeley, CA : McCutchan.

Anderson, L. W., & Burns, R. B. (1989). Research in Classroom. Oxford : Pergamon Press.

Fraser, B. J., & Walberg, H. (1991). Educational Environmnets : Evaluation, Antecedents And Consequences. Oxford : Pergamon Press.

Fraser, B.J. (1994). Research in classroom and school climate. In D. Gabel (Ed.), Handbook of research on science teaching and learning (pp. 493-541), New York : Macmillan.

Fraser, B.J., et al.. (1995). Evolution and validation of a personal formof an instrument for assessing science laboratory classroom environments. Journal of Research in Science and Teaching, 32, 399-422.

Fraser, B.J., et al.. (1996). Development, validation, and use of personal and class forms of a new classroom environment instrument. Paper presented at the annual meeting of the American Educational Research Assosiation, New York.

Fraser, B. J. (1998a). Classroom environment instrument : Development, Validity, and applications. Learning Environment Research, 1, 7-33.

Fraser, B. J. (1998b). Science learning environments : Assessments, Effects and determinants. In B.J. Fraser, & K.G. Tobin. (Eds). International handbook of science education (pp. 527-564). Dornrecht, The Netherlands : Kluwer.

Goh, S. C., & Khine, M. S. (Eds). (2002). Studies in educational learning environments : An International Perspective. Singapore : World Sciencetific.

Rawnsley, D., and Fisher, D. (1997a). Using personal and class forms of a learning environment questionnaire in mathematics classrooms. Paper presented at the International Conference on Science, Mathematics and Technology Education, Hanoi, Vietnam.


1 comment:

Anonymous said...

Wah, bagus juaga tuh.
Boleh dapat ulasan lengkapnya gak?