Saturday, August 4, 2007

BEBERAPA TOPIK PENELITIAN PENDIDIKAN TENTANG LEARNING ENVIRONMENT

Studi Tentang Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Lingkungan Pembelajaran di Kelas dan Perilaku Interpersonal Guru dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Anu
(Studi Kasus Beberapa SMA di Kota Anu)
Penelitian ini kira-kira bertujuan mengevaluasi persepsi siswa terhadap apa yang terjadi di kelas, dan bagaimana hubungan dengan Guru mereka. Selanjutnya diidentifikasi faktor-faktor apa saja dari kedua variabel itu yang mempunyai hubungan dengan hasil belajar mereka, khususnya bagaimana sikap mereka terhadap mata pelajaran Anu, selanjutnya juga akan diteliti ada atau tidaknya perbedaan jika ditinjau dari jenis sekolah, kelas, gender, atau faktor yang lain. Dalam penelitian ini digunakan tiga jenis instrumen : WIHIC dikembangkan oleh Fraser et al. (1996), untuk mengevaluasi persepsi siswa kelas mereka dengan 7 skala (Student Cohesiveness, Teacher Support, Investigation, involvement, Task Orientation, Cooperation, Equity), Questionnaire on Teacher Interaction (QTI) yang dikembangkan oleh Wubbels et al. (1985) terdiri dari 8 skala (Leadership, Helping / Friendly, Understanding, Responsibility / Freedom, Uncertain, Dissatisfied, Admonishing, dan Strict behaviour) untuk mengukur hubungan interpersonal Guru, dan instrument TOSRA yang dikembangkan oleh Fraser (1981) yang salah satunya untuk mengukur sikap siswa terhadap mata pelajaran tertentu.
Kode LER 01.
Mengidentifikasi Beberapa Faktor Dari Lingkungan Pembelajaran di Kelas Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Matematika
(Studi Kasus Beberapa SMA di Kota Anu)
Penelitian ini kira-kira bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mendasari persepsi siswa terhadap lingkungan belajar mereka di kelas. Teknik analisis faktor digunakan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasinya, dan skala terbaru WIHIC yang dikembangkan oleh Fraser et al. (1996), untuk mengevaluasi persepsi siswa kelas mereka dengan 7 skala (Student Cohesiveness, Teacher Support, Investigation, involvement, Task Orientation, Cooperation, Equity). Selanjutnya faktor-faktor mana saja yang berpengaruh pada sikap mereka terhadap mata pelajaran matematika, dan sikap enjoy mereka ketika berada di kelas yang dievaluasi menggunakan instrument TOSRA yang dikembangkan oleh Fraser (1981).
Kode LER 02.
Studi Tentang Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Iklim Kelas dan Perilaku Hubungan Interpersonal Guru Dengan Academic Efficacy Siswa
Dalam Mata Pelajaran Anu
Academic efficacy (kemanjuran akademik) merupakan suatu kajian yang mengacu pada pertimbangan pribadi tentang kemampuan mereka dalam mengorganisir, melaksanakan berbagai macam kegiatan pengajaran dalam meningkatkan kinerja mereka dalam pendidikan. Kemanjuran akademik melibatkan beberapa pertimbangan pada kemampuan mereka untuk melaksanakan tugas dalam lingkungan pembelajaran di kelas. Oleh karenanya, perlu meneliti faktor-faktor mana saja dari iklim kelas (menggunakan WIHIC) dan perilaku interpersonal guru (menggunakan QTI) yang mempunyai hubungan dengan kemanjuran akademik mereka yang dievaluasi menggunakan Academic Efficacy Scale yang terdiri dari 7 item dengan 5 pilihan menggunakan skala Linkert.
Kode LER 03.
Mengidentifikasi Beberapa Faktor Lingkungan Pembelajaran di Kelas Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Mahasiswa
Penelitian ini kira-kira sama dengan yang terdahulu, akan tetapi untuk lembaga pendidikan tinggi yang saat ini pada yang umumnya telah menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses belajar mengajar, maka faktor-faktor yang berpengaruh pada hasil belajar mahasiswa (sikap terhadap penggunaan komputer, terhadap mata kuliah tertentu, enjoyment di kelas, kemanjuran akademik mereka) bisa jadi juga berbeda. Untuk tujuan ini digunakan instrumen TROFLEI (Techonology-Rich Outcomes-Focused Learning Environment Inventory) yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendasari lingkungan pembelajaran di kelas dan dikembangkan oleh Fraser (1998) terdiri dari 10 skala (7 skala WIHIC + skala Differentation, Computer Usage, dan Young Adult Ethos) dan tidak kurang dari 82 item, untuk mengukur sikap mahasiswa digunakan skala ‘TOSRA’ (Test of Science Related Attitude), dan skala ‘Academic Efficacy’. Sebagai tambahan penelitian ini sangat cocok untuk lembaga pendidikan tinggi komputer seperti STMIK atau lembaga pendidikan tinggi komputer yang lain.
Kode LER 04.
Mengidentifikasi Beberapa Faktor Lingkungan Pembelajaran di Kelas dan Penilaian Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Anu
Penelitian kira-kira bertujuan mengidentifikasi persepsi siswa terhadap lingkungan pembelajaran di kelas dan penilaian mereka pada proses pembelajaran yang akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Instrumen WIHIC dan SPAQ digunakan dalam penelitian ini nantinya. Instrumen SPAQ yang dikembangkan oleh Fisher, Waldrip, & Dorman (2005) terdiri dari lima skala, yakni congruence with planned learning, authencity, student consultation, transparency, dan diversity. Sedangkan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa digunakan TOSRA (sikap siswa terhadap mata pelajaran atau enjoyment di kelas) dan Academic Efficacy (kemanjuran akademik) Scale.
Kode LER 05.
Meneliti Hubungan Antara Guru dan SiswaPada Mata Pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(Studi Kasus Pada Beberapa SMA di Kota Anu)
Penelitian ini kira-kira bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi siswa terhadap perilaku guru mereka di kelas. Paling sedikit ada 8 faktor yang mendasari persepsi siswa terhadap guru mereka, di ataranya : leadership, helpful/friendly, understanding, student responsibility, uncertain, dissatisfied, admonishing, dan strict, yang kesemuanya diukur lewat ‘Questionnaire on Teacher Interaction’ (QTI) yang terdiri dari tidak kurang dari 48 item. Selanjutnya diteliti apakah persepsi mereka berbeda untuk mata pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan alam atau yang lain, dan bagaimana persepsi mereka jika dikelompokkan menurut kelas, gender, sekolah dan lain sebagainya.
Kode LER 06
Pengaruh Penggunaan Komputer Laptop Pada Lingkungan Pembelajaran di Kelas Terhadap Prestasi dan Sikap Mahasiswa Sekolah Tinggi Komputer
Penelitian ini kira-kira bertujuan meneliti seberapa jauh komputer laptop yang digunakan pada lingkungan pembelajaran di kelas akan berpengaruh pada prestasi dan sikap mahasiswa. Persepsi mahasiswa terhadap lingkungan pembelajaran mereka diukur menggunakan skala ‘TROFLI’, yang sekurang-kurangnya terdiri dari 10 skala, salah satunya adalah ‘computer usage’. Prestasi mereka dievaluasi menggunakan indeks prestasi akhir semester yang sedang berjalan, dengan 1 = IP < 2 =" 2.00" 3 =" 3.00" 4 =" IP">
Kode LER 07.
Beberapa Faktor Dari Lingkungan Pembelajaran di Kelas Yang Berpengaruh Pada Sikap Mahasiswa Terhadap Teknologi
Penelitian kira-kira bertujuan untuk melihat persepsi mahasiswa terhadap lingkungan pembelajaran di kelas dengan apa yang diharapkan dibandingkan dengan apa yang mereka alami, kemudian seberapa jauh berpengaruh pada sikap mahasiswa terhadap teknologi. Selanjutnya juga ingin diketahui apakah sikap mereka terhadap teknologi juga berbeda jika dikelompokkan menurut gender, mahasiswa junior dan senior. Untuk mengukur persepsi mahasiswa terhadap lingkungan pembelajaran digunakan skala ‘CUCEI’ (College and University Classroom Environment Inventory) dikembangkan oleh Nair & Fraser (2001) terdiri dari 7 skala (personalisation, innovation, student cohesion, task orientation, cooperation, individualisation, dan equity) dengan tidak kurang dari 49 item, dan untuk mengukur sikap mahasiswa terhadap teknologi digunakan salah satu subskala dari skala ‘TOSRA’.
Kode LER 08.
Studi Beberapa Faktor Yang Berpengaruh Pada Sikap Siswa Sekolah Menengah Atas Terhadap Mata Pelajaran Kimia Penelitian kira-kira bertujuan untuk melihat persepsi siswa terhadap lingkungan pembelajaran di kelas dalam mata pelajaran kimia, seberapa jauh berpengaruh pada sikap mereka, dan bagaimana rasa percaya diri mereka terhadap mata pelajaran itu. Selanjutnya juga ingin diketahui apakah persepsi, sikap, dan rasa percaya diri mereka terhadap mata pelajaran kimia juga berbeda jika dikelompokkan menurut gender, kelas. Untuk mengukur persepsi siswa terhadap lingkungan pembelajaran, sikap, dan rasa percaya diri pada mata pelajaran kimia digunakan skala ’Chemistry Attitudes and Experiences Questionnaire’ (CAEQ) yang dikembangkan oleh Dalgety, Coll, & Jones (2001). Skala ini terdiri dari 3 subskala : Attitudes Toward Chemistry Scale, Self Efficacy Scale, dan Learning Experiences Scale.
Kode LER 09.
Studi Tentang Hubungan Antara Persepsi Guru Terhadap Lingkungan Pembelajaran di Kelas Dengan Prestasi Siswa (Studi Kasus Beberapa Sekolah Dasar di Kota Anu)
Penelitian ini kira-kira bertujuan untuk mengukur persepsi seorang Guru terhadap lingkungan pembelajaran mereka, kemudian ingin diteliti seberapa besar persepsi mereka terhadap iklim kelas mempunyai hubungan dengan prestasi siswa dalam beberapa mata pelajaran (reading, mathematics, language, social studies, science). Untuk keperluan ini digunakan instrument ‘School-Level Environment Questionnaire’ (SLEQ) yang dikembangkan oleh Fraser (1994). Skala SLEQ terdiri dari 5 subskala : affiliation, innovation, participatory decision making, resource adequacy, dan student support dan tidak kurang dari 56 item. Prestasi siswa diukur berdasarkan nilai rata-rata raport dari beberapa mata pelajaran tersebut.
Kode LER 10.
Mengevaluasi Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Interpersonal Guru di Kelas dan Gaya Orangtua Dalam Mendidik Mereka
(Studi Kasus Pada Beberapa Sekolah Menengah Pertama di Kota Anu)
Penelitian ini kira-kira bertujuan untuk mengevaluasi persepsi siswa terhadap Perilaku Interpersonal Guru dan Orangtua mereka. Perilaku interpersonal Guru diukur menggunakan skala QTI yang terdiri dari 8 skala (Leadership, Helping / Friendly, Understanding, Responsibility / Freedom, Uncertain, Dissatisfied, Admonishing, dan Strict behaviour), sedangkan gaya orangtua dalam mendidik anak dapat dibedakan dalam tiga cara, yakni : authoritarian (kehangatan yang rendah dengan pengendalian yang tinggi), permissive (kehangatan yang tinggi dengan pengendalian yang rendah), dan authoritative (kehangatan yang tinggi dengan pengendalian yang tinggi), dan dievaluasi menggunakan ‘The Primary Caregivers Practices Report’ (PCPR, Robinson et al., 1995). Lebih lanjut dalam penelitian ini ingin diketahui persepsi siswa terhadap perilaku interpersonal Guru dan Orengtua mereka berbeda atau tidak, apakah ada perbedaan persepsi mereka jika dikelompokkan menurut demografi siswa.
Kode LER 11.
Mengevaluasi Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Interpersonal Guru
Dan Beberapa Dimensi Kultural Lingkungan Pembelajaran di Kelas
Penelitian ini kira-kira bertujuan membangun dan memvalidasi instrumen yang akan menilai persepsi siswa yang didasarkan pada aspek-aspek kulturdan pengaruhnya terhadap lingkungan pembelajaran di kelas mereka, menyelidiki persepsi siswa terhadap hubungan dengan Guru mereka, dan menyelidiki apakah ada hubungan antara persepsi siswa yang didasarkan pada aspek-aspek kultur pada lingkungan pembelajaran dengan hubungan dengan Guru mereka di kelas, dan sikap mereka terhadap suatu mata pelajaran tertentu. Persepsi siswa terhadap lingkungan pembelajaran di kelas yang didasarkan pada beberapa aspek kultur diukur menggunakan ‘Cultural Learning Environment Questionnaire’ yang dibangun oleh Fisher & Waldrip (1999; 2002), yang terdiri dari 15 item (Fisher, Waldrip, & den Brook, 2006) dan dikelompokkan dalam 3 subskala : Equity, Collaboration, dan Congruence). Persepsi siswa terhadap perilaku interpersonal Guru diukur menggunakan skala ‘QTI’, dan sikap siswa diukur menggunakan skala ‘TOSRA’.
Kode LER 12.

No comments: