Monday, August 6, 2007

BEBERAPA TOPIK PENELITIAN PENDIDIKAN TENTANG MOTIVASI, GOAL ORIENTASI DLL

Meneliti Hubungan Antara Konsep Diri Akademik Dengan Prestasi dan Motivasi Akademik Mahasiswa
(Studi Kasus Pada Beberapa Perguruan Tinggi Swasta di Kota Anu)
Penelitian tentang hubungan antara self-esteem, academic self-concept, motivasi otonom, dan kinerja akademik belum banyak dilakukan. Dari perspektif teori self-determination atau menggunakan teori yang lain untuk motivasi, beberapa kajian menunjukkan bahwa motivasi otonom sangat menentukan kinerja akademik pada semua tingkat pendidikan seperti halnya masteri motivasi, motivasi intrinsik. Secara sama kajian ini didasarkan pada teori self-concept yang akan mengungkapkan bahwa self-concept mempunyai dampak terhadap kinerja dan motivasi akademik. Pada penelitian ini ada empat variabel yang digunakan, yakni : kinerja akademik (laporan nilai rata-rata akhir semester), motivasi otonom yang dievaluasi menggunakan Academic Motivation Scale yang dikembangkan oleh Vallerand et al. (1992), self-esteem yang diukur menggunakan Self-Esteem Scale yang dikembangkan oleh Rosenberg (1965), dan Academic self-concept yang diukur menggunakan Academic Self-Concept Scale (Saya bangga dengan nilai-nilai ujianku; Ujian yang kuikuti bukan merupakan tantangan buatku) yang dikembangkan oleh Reynolds (1988) atau menggunakan Self-Description Questionnaire III. Lebih lanjut ingin diteliti hubungan antara self-esteem, academic self-concept, motivasi otonom dengan kinerja akademik.
Kode Moti 01.
Studi Tentang Pengaruh Usia dan Gender : Hubungan Antara Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik di KelasDengan Kinerja Akademik Siswa
Penelitian ini kira-kira akan meneliti perbedaan usia, kelas, dan gender pada motivasi akademik di kelas serta hubungannya dengan kinerja akademik siswa. Penelitian ini dirancang untuk meneliti hubungan antara motivasi siswa secara intrinsik dan ekstrinsik, dan apakah motivasi intrinsik maupun ekstrinsik akan berbeda untuk usia, kelas, dan gender yang berbeda, serta apakah motivasi akademik siswa dan kinerja mereka saling berhubungan. Motivasi akademik siswa yang berorientasi intrinsik dan ekstrinsik dievaluasi menggunakan Motivation Intrinsic Versus Extrinsic Scale (Harter, 1981) yang dimodifikasi oleh Lepper, Corpus, dan Iyengar menjadi lima skala, yakni : challenge, curiosity, dan independent mastery untuk motivasi intrinsic, sedangkan easy work, pleasing teacher, dan dependent on teacher untuk motivasi ekstrinsik.
Kode Moti 02.
Meneliti Hubungan Antara Academic Self-Concept dengan Prestasi Akademik Siswa
(Studi Kasus Pada Beberapa SMP di Kota Anu)
Penelitian ini kira-kira bertujuan memverifikasi seberapa kuat hubungan yang ada antara academic self-concept dan kinerja akademik siswa pada umumnya atau kinerja akademik pada beberapa mata pelajaran yang dianggap kritis, juga memverifikasi seberapa kuat pengaruh self-concept yang terukur terhadap kinerja akademik sebagai variabel tidak bebas. Academic self-concept diukur menggunakan Self-Description Questionnaire (SDQ) Scale yang terdiri dari 72 item (Marsh, Parker, & Smith, 1992). SDQ scale terdiri dari subkala Academik Self-Concept, Non Academic Self_Concept, dan General Self-Concept.
Kode Moti 03.

Beberapa Pengaruh Gaya Orangtua Dalam Mendidik AnakPada Motivasi Anak di Kelas
(Studi Kasus Pada Beberapa SMP di Kota Anu)
Penelitian ini kira-kira bertujuan meneliti pengaruh gaya orangtua dalam mendidik anak terhadap motivasi mereka di kelas. Gaya orangtua dalam mendidik anak dapat dibedakan dalam tiga cara, yakni : authoritarian (kehangatan yang rendah dengan pengendalian yang tinggi), permissive (kehangatan yang tinggi dengan pengendalian yang rendah), dan authoritative (kehangatan yang tinggi dengan pengendalian yang tinggi). Lebih lanjut akan diteliti hubungan antara gaya orangtua dalam mendidik dengan motivasi anak di kelas berdasarkan hasil interviu anak dan juga berdasarkan persepsi dari guru. Untuk mengevaluasi gaya orangtua digunakan ‘The Primary Caregivers Practices Report’ (PCPR, Robinson et al., 1995), persepsi anak terhadap motivasinya di kelas dievaluasi menggunakan ‘The Self-Report Scale of Intrinsic versus Extrinsic Motivation in the Classroom’ (Harter, 1981), sedangkan persepsi guru pada motivasi anak secara menyeluruh di kelas dievaluasi menggunakan ‘The Teacher-Report Scale of Intrinsic versus Extrinsic Motivation in the Classroom’ (Harter, 1981).
Kode Moti 04.
Pengukuran Motivasi Intrinsik, Ekstrinsik dan Metacognition :Dengan Mengamati Beberapa Tujuan dan Strategi Belajar Siswa
(Studi Kasus Pada Beberapa SMA di Kota Anu)
Penelitian ini bertujuan untuk mencoba skala motivasi intrinsic dan ekstrinsik yang dikembangkan oleh Shia (www.cet.edu/research/pdf/motivation.pdf) untuk digunakan di Indonesia, selanjunya ingin diketahui seberapa kuat hubungan antara motivasi tersebut dengan kemampuan metacognition (merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi belajar mereka) siswa. Shia mengembangkan skala tersebut dan membaginya menjadi 6 faktor yang terdiri dari 58 item, dua faktor untuk intrinsik (mastery goals dan need for achievement), sedangkan empat faktor lainnya untuk ekstrinsik (authority of expectations, peer acceptance, power motivation, dan fear of failure). Kemampuan metacognition diukur menggunakan Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ) Subscales yang dirujuk dari : Eccles, 1983; Harter, 1981; Weinstein, Schulte, & Palmer, 1987; atau dari : Pintrich & De Groot (Journal of Educational Psychology 1990, Vol. 82, No. 1, 33-40).
Kode Moti 05.
Meneliti Hubungan Antara Goal Orientasi Dengan Kepuasan dan Prestasi Mahasiswa
(Studi Kasus Pada Beberapa Lembaga Pendidikan Tinggi di Kota Anu)
Kajian ini kira-kira bertujuan untuk meneliti hubungan antara goal orientasi mahasiswa, kepuasan mahasiswa, dan prestasi mereka. Studi yang akan dilakukan adalah menganalisis hubungan antara beberapa tipe dari goal orientasi yang berbeda dengan perilaku dan hasil belajar mahasiswa, menguji bagaimana beberapa tipe itu jika dikelompokkan menurut karakteristik demografi mahasiswa, dan seberapa signifikan pengaruh goal orientasi terhadap kepuasan, dan prestasi mahasiswa. Untuk mengevaluasi goal orientasi mahasiswa digunakan Goal Orientations Scales (Vande Walle et al., 1997) atau Personal Achievement Goal Orientation Scales (PALS, Midgley et. al., 2001) , beberapa item untuk kepuasan mahasiswa secara akademik maupun menyeluruh (Educational Satisfaction dan Overall Satisfaction), serta beberapa item untuk kegiatan pembelajaran.
Kode Moti 06.
Kajian Tentang Pengaruh Goal OrientationPada Self-Efficacy dan Effort Siswa
Kajian ini kira-kira ingin meneliti seberapa besar pengaruh prestasi yang berorientasi pada tujuan (goal orientasi) siswa akan memprediksi motivasi dan self-efficacy siswa di kelas. Obyek penelitian adalah siswa di beberapa sekolah menengah atau mahasiswa di beberapa perguruan tinggi. Dalam penelitian ini digunakan tiga instrumen, yakni : Personal Achievement Goal Orientation yang dirujuk dari Manual for the Patterns of Adaptive Learning Scale (PALS), The University of Michigan (2000) atau Goal Orientation (Vande Wall, 1997), Self Efficacy Scale (Bandura, 1986) atau Academic efficacy Scale (Dorman, et al., 2002), dan Effort Scale.
Kode Moti 07.
Meneliti Persepsi Siswa Terhadap Goal Orientasi di Kelas Yang Mempunyai Hubungan Dengan Keyakinan Guru Akan Kecerdasannya dan Self-Efficacy Guru
Penelitian ini kira-kira ingin mengevaluasi persepsi siswa terhadap tujuan belajar mereka yang beorientasi pada prestasi (Achievement Personal Goal Orientation) yang berkaitan dengan keyakinan Guru pada kecerdasan yang dimilikinya dan self-efficacy Guru. Persepsi Siswa terhadap goal orientasi di kelas dipilih sebagai variabel tidak bebas, sedangkan Keyakinan Guru akan kecerdasan yang dimilikinya dan Self-Efficacy Guru sebagai variabel bebas. Instrument yang digunakan, yakni : Persepsi siswa terhadap goal orientasi di kelas diukur menggunakan Patterns Adaptive Learning Scale yang dirujuk dari Manual for the Patterns of Adaptive Learning Scale (PALS), The University of Michigan (2000), yang terdiri dari 17 item, Keyakinan Guru pada kecerdasan yang dimilikinya diukur menggunakan Theory of Intelligence Survey Scale yang dirujuk dari Dweek & Henderson (1999) yang terdiri dari 6 item, Self-Efficacy Guru diukur menggunakan Teacher Efficacy Scale yang dirujuk dari Gibson & Dembo’s (1984), yang terdiri dari 22 item, dan Student Demographic Questionnaire Scale untuk mengukur persepsi siswa terhadap kemampuan mereka.
Kode Moti 08.
Memprediksi Prestasi Akademik Siswa : Melalui Peran Self-Concept dan Lingkungan Tempat Tinggal
Penelitian ini kira-kira bertujuan untuk meneliti hubungan antara prestasi akademik dengan self-concept siswa, menonton media TV, sosioekonomi keluarga, dan keterlibatan orangtua dalam belajar siswa, dan target yang diteliti adalah siswa sekolah menengah pertama. Beberapa instrument digunakan dalam penelitian ini, antara lain : Piers Harris Children’s Self-Concept Scale (1984) digunakan untuk mengukur self-concept anak yang terdiri dari 80 item atau Scale yang lain, The Child’s Academic Self-Evaluation yang akan mengukur kinerja anak, Self-Report Questionnaire yang akan melaporkan berapa jam dalam seminggu nonton TV, Parental Information Scale (Watkins, 1997) yang digunakan untuk mengevaluasi keterlibatan orangtua pada belajar anak, dan Parental Information Scale (Child’s Version based on Watkins, 1997) yang digunakan untuk mengevaluasi persepsi anak terhadap keterlibatan orangtua dalam belajar mereka.
Kode Moti 09.
Meneliti Hubungan Antara Motivasi Siswa di KelasDengan Prestasi Akademik Mereka.
Penelitian ini kira-kira bertujuan untuk mengukur motivasi dan prestasi siswa di kelas, dan menginvestigasi sejauh mana motivasi siswa di kelas, baik secara intrinsik maupun ekstrinsik mempunyai hubungan dengan prestasi mereka. Data mengenai motivasi siswa dihimpun menggunakan Scale of Intrinsic versus Extrinsic Motivational Orientation in ithe Classroom (Harter, 1981), yang terdiri dari 5 subskala : preference for challenge, curiosity, independent mastery, independent judgement, dan independent mastery atau bisa juga dengan skala lain yang sesuai. Prestasi siswa diukur melalui rata-rata raport atau nilai beberapa mata pelajaran yang lain.
Kode Moti 10.
Menaksir Motivasi Akademik Siswa Sekolah Dasar
(Studi Kasus Pada Beberapa Sekolah Dasar di Kota Anu)
Penelitian ini kira-kira ingin membangun dan memvalidasi konstruk motivasi akademik untuk digunakan pada beberapa sekolah dasar di kota anu. Elementary School Motivation Scale (ESMS) digunakan pada penelitian ini. ESMS didesain untuk mengukur konstruk motivasi intrinsic, identified regulation, external regulation yang berkaitan dengan mata pelajaran membaca, menulis, dan matematika. Beberapa instrument digunakan pada penelitian ini, antara lain : 9 item dipilih dari Academic Self-Description Questionnaire (Marsh, 1990), 3 item untuk mengukur academic self-concept mata pelajaran matematika, 3 item untuk mata pelajaran membaca, dan 3 item untuk pelajaran menulis, dengan respon 1 = tidak selalu; 2 = kadang-kadang tidak; 3 = tidak tahu; 4 = kadang-kadang ya; dan 5 = selalu ya. Untuk mengukur prestasi akademik masing-masing 3 item untuk mata pelajaran matematika, menulis, dan membaca menggunakan Teacher Rating Scale (Skaalvik & Hagtvet, 1990), dengan respon 1 = jauh di bawah rata-rata; 2 = sedikit di bawah rata-rata; 3 = tepat pada rata-rata; 4 = sedikit di atas rata-rata; dan 5 = jauh di atas rata-rata. Selanjutnya dianalisis apakah mempunyai hubungan dengan motivasi mereka di bidang akademik menggunakan ESMS.
Kode Moti 11.
Meneliti Pengaruh Motivational GoalsPada Academic Self-Concept dan Academic Achievement
Penelitian ini kira-kira ingin meneliti sejauh mana memotivasi prestasi akademik (achievement motivation) pada mata pelajaran bahasa Inggris dan matematika siswa Sekolah Menengah Pertama berpengaruh pada konsep diri akademik (academic self-concept) siswa dan prestasi akademik (academic achievement) siswa. Instrument yang digunakan antara lain : Academic Self-Description Questionnaire (ASDQ), khususnya ASDQ II (Marsh, 1990) yang khusus didesain untuk menguji academic self-concept pada domain yang khusus, dengan 5 respon jawaban menggunakan skala Linkert (sangat tidak setuju – sangat setuju). Sedangkan untuk mengukur motivasi prestasi digunakan General Achievement Goal Orientation Scale (GAGOS) yang dikembangkan oleh McInerney (1997), skala ini digunakan untuk mengukur General Mastery (5 item), General Performance ( 8 item), dan General Social (5 item).
Kode Moti 12.



No comments: