Friday, August 1, 2008

Hubungan Antara Iklim Kelas (Classroom Climate) Dengan Prestasi Siswa

Bloom (1964) mendefinisikan iklim dengan kondisi, pengaruh, dan rangsangan dari luar yang meliputi pengaruh fisik, sosial, dan intelektual yang mempengaruhi siswa. Moos (1979 : 81) menggambarkan iklim sekolah sebagai atmosfer sosial sebagai dampak adanya suatu pengaturan atau lingkungan psikososial pembelajaran (learning environment), di mana para siswa mempunyai pengalaman yang berbeda, tergantung dari apa yang disajukan oleh para guru dan administrator sekolah. Selanjutnya Bloom (1964) mengungkapkan bahwa pengukuran di lingkungan psikososial pembelajaran di kelas/sekolah merupakan komponen yang menentukan arah dalam meramalkan dan selalu mencari cara terbaik untuk kesuksesan pembelajar (Anderson & Walberg, 1974). Sejak saat itu banyak penelitian yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap lingkungan (psikososial) pembelajaran di kelas dapat diukur dengan instrumen melalui survei, dan hasil penelitian mereka dijamin validitasnya (Anderson & Walberg, 1974; Fraser, 1997, 1998a, 1998b, 2002b; Moos, 1979). Sehingga mengevaluasi prestasi siswa secara individual akan membawa ke arah efektivitas dalam mengorganisasi lingkungan pembelajaran di kelas (Walberg, 1974).

Sekalipun kita sepakat secara konsep dengan istilah iklim sekolah yang didefinisikan di atas, terdapat sejumlah isu yang patut untuk dikaji lebih lanjut, misalnya bagaimana menilai atau mengukur iklim sekolah, atau dengan kata lain variabel atau faktor apa saja yang mendasari iklim sekolah, bagaimana mengukur iklim sekolah mereka dan bagaimana menjelaskannya. Isu yang lain misalnya apakah ada hubungan antara iklim sekolah dengan keefektifan sekolah (the effectiveness of the school), bagaimana memprediksi dan mengendalikan iklim sekolah, data apa saja yang diperlukan untuk masing-masing variabel yang mendasari iklim sekolah, perlu dipertimbangkan siapa yang akan menjadi partisipan agar dapat diperoleh data yang akurat sehingga dapat menjelaskan iklim sekolah yang sesuai dengan apa yang terjadi.

Tujuan, Permasalahan, dan Pertanyaan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini akan menyelidiki beberapa faktor spesifik yang berperan positif pada iklim kelas dan menentukan hubungan antara beberapa faktor yang mendasari iklim kelas dengan prestasi siswa kelas 6 SD dalam mata pelajaran matematika atau mata pelajaran yang lain. Tujuan penelitian dapat dijabarkan dalam tiga permasalahan yang akan dinyatakan dalam tiga pertanyaan penelitian, sebagai berikut :
  1. Masalah yang pertama akan mengidentifikasi persepsi siswa pada iklim kelas dalam mata pelajaran matematika, sehingga masalah ini dapat dinyatakan dalam pertanyaan penelitian : Apakah ada hubungan antara persepsi siswa terhadap iklim kelas dalam mata pelajaran matematika dengan prestasi mereka dalam mata pelajaran itu ?
  2. Masalah yang kedua akan mengidentifikasi persepsi siswa terhadap beberapa faktor yang mendasari iklim kelas (cohesiveness, friction, satisfaction, competitiveness, dan difficulty) yang berhubungan dengan prestasi mereka dalam mata pelajaran matematika, sehingga masalah ini dapat dinyatakan dalam lima pertanyaan penelitian sebagai berikut : a) Apakah ada hubungan antara persepsi siswa terhadap factor cohesiveness (kekompakan siswa) dengan prestasi mereka dalam mata pelajaran matematika ? ; b) Apakah ada hubungan antara persepsi siswa terhadap factor friction (tidak kesepahaman) dengan prestasi mereka dalam mata pelajaran matematika ? ; c) Apakah ada hubungan antara persepsi siswa terhdap factor satisfaction (kepuasan) dengan prestasi mereka dalam mata pelajaran matematika ? ; d) Apakah ada hubungan antara persepsi siswa terhadap factor competitiveness (daya saing) dengan prestasi mereka dalam mata pelajaran matematika ? ; dan e) Apakah ada hubungan antara persepsi siswa terhdap factor difficulty (kesulitan) dengan prestasi mereka dalam mata pelajaran matematika ?
  3. Masalah ketiga mengidentifikasi status sosioekonomi siswa dan hubungannya dengan prestasi mereka dalam mata pelajaran matematika, sehingga pertanyaan penelitiannya adalah : Adakah hubungan antara status sosioekonomi siswa dengan prestasi mereka dalam mata pelajaran matematika ?
Instrumen
Persepsi siswa terhadap lingkungan pembelajaran di kelas mereka diukur menggunakan My Class Inventory disingkat MCI. MCI dikembangkan sebagai penyederhanaan dari instrumen lingkungan pembelajaran di kelas yang telah digunakan selama ini (Diamantes, 1994) dan berbeda dengan instrument yang ada. Pertama agar para siswa tidak cepat jenuh dan lelah, sehingga MCI jumlah itemnya tidak terlalu banyak, yang kedua agar para siswa lebih dapat memahami dan dengan cepat memberikan responnya, yang ketiga pilihan responnya hanya ya atau tidak sehingga mereka lebih leluasa memberikan responnya, dan yang terakhir pertanyaan dan jawaban/respon disajikan bersama dalam satu lembar dan MCI relative lebih cepat diselesaikan walaupun terdiri dari 25 item pernyataan yang dikelompokkan dalam lima dimensi yang mendasari iklim kelas. Prestasi siswa dalam mata pelajaran matematika dapat dievaluasi melalui ulangan harian, ujian semesteran atau evaluasi dalam bentuk yang lain.

Kata kunci : Iklim Kelas, MCI, Prestasi Siswa
Catatan : instrumen/skala dalam artikel ini dan e-book yang berkaitan dengan hal itu dapat dipesan lewat e-mail : hand_oz@yahoo.com

No comments: