Thursday, June 26, 2008

Meneliti Pengaruh Hubungan Dosen-Mahasiswa, Sikap Mahasiswa Pada Teknologi Informasi Terhadap Self-Regulated Learning

(Rancangan Kerangka Penelitian Dosen)

Katagori artilel : motivasi, learning environment

Latar Belakang Penelitian
Kajian ulang yang dilakukan oleh Bandura (1997, 1986, 1977) menyatakan bahwa self-regulated learning (regulasi diri dalam belajar) disingkat SRL dipengaruhi oleh beberapa faktor yang sifatnya pribadi dan lingkungan. Faktor lingkungan terdiri dari dua kategori, yang pertama berkaitan dengan faktor fisik yang menentukan dalam belajar, yang kedua berkaitan dengan pengalaman social yang dialami oleh siswa selama proses belajar berlangsung (Zimmerman, 1997). Kemampuan meregulasi diri dalam belajar mempunyai peran penting yang menentukan kesuksesan dalam belajar.
Lewis dan Mendelsohn (1993) menyatakan bahwa para siswa di sekolah yang telah mengintegrasikan teknologi informasi dalam proses pembelajarannya mempunyai peluang yang lebih dibandingkan dengan yang belum dalam meregulasi diri dalam belajar.
Bertitik tolak dari hal tersebut, pengintegrasian teknologi informasi pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer atau yang sejenisnya akan berpengaruh pada bagaimana mahasiswa meregulasi diri dalam belajar. Dari perspektif lingkungan psikososial pembalajaran di kelas (learning environment), interaksi siswa dengan para guru merupakan pengalaman yang paling utama yang berpengaruh dalam meregulasi diri dalam belajar (Zimmerman, 1989). Para mahasiswa mungkin saja lebih mudah meregulasi diri dalam belajar jika gaya para guru dalam mengajar (teaching style) lebih berpusat ke siswa (student-centred), memberikan umpan balik selama proses pembelajaran berlangsung, dan dalam mengajar menggunakan beberapa strategi belajar (Butler and Winne, 1995).
Beberapa faktor lingkungan, seperti hubungan antara motivational beliefs (intrinsic & extrinsic gola orientation, self-efficacy, control beliefs, task values and anxiety) dengan regulasi diri dalam belajar (self-regulated learning) secara luas telah banyak diteliti (Kwon, 2001; Riverto, Cabanach and Arias, 2001; Eom and Reiser, 2000; David, 1999; Pintrich and Roeser, 1994). Kajian ini menemukan bahwa mergulasi diri dalam belajar mempunyai hubungan positip dengan motivational beliefs mereka. Penelitian terbaru menyatakan bahwa beberapa faktor yang sifatnya pribadi seperti melek akan informasi (informasi literacy), sikap siswa terhadap teknologi informasi mempunyai pengaruh pada bagaimana siswa meregulasi diri dalam belajar (Ee, 2000; Jukes, Dosaj and Macdonald, 2000).
Mereka yang mampu memanfaatkan teknologi informasi (seperti komputer PC, internet dan multimedia, dan perangkat lunak) akan lebih mudah dalam meregulasi diri dalam belajar. Di samping itu pengetahuan dan kepercayaan mereka pada strategi meregulasi diri dalam belajar merupakan suatu faktor penting yang berpengaruh pada bagaimana mereka meregulasi diri dalam belajar (Zimmerman, 1989), karena siswa yangdapat mergulasi diri dalam belajar secara efektif mengetahui bagaimana, kapan, dan mengapa mereka menggunakan strategi itu.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STMIK) Indonesia Jakarta atau Sekolah Tinggi Komputer yang lain, dan bertujuan untuk meneliti seberapa jauh lingkungan pembelajaran di kelas, melek akan informasi (information literacy), dan sikap mahasiswa terhadap teknologi informasi mempunyai pengaruh pada bagaimana mereka meregulai diri dalam belajar.
Pertanyaan Penelitian
  1. Apakah faktor lingkungan pembelajaran di kelas (hubungan antara dosen-mahasiswa atau faktor yang lain) berpengaruh pada bagaimana mahasiswa meregulasi diri dalam belajar ?
  2. Apakah melek akan informasi (information literacy) dan sikap mahasiswa terhadap teknologi informasi berpengaruh pada bagaimana mahasiswa meregulasi diri dalam belajar ?

Instrumen Penelitian

  1. Instrumen MSLQ (Pintrich, Smith, Gracia, and McKeachie, 1991) terdiri dari 81 item dengan dua skala : Motivation scale (Intrinsic & Extrinsic Goal Orientation, Task Value, Control of Learning Beliefs, Self-Efficacy for Learning & Performance, Test Anxiety), dan Learning Strategies Scale (Rehearsal, Elaboration, Organization, Critical Thinking, Metacognitive Self-Regulation, Time / Study Environmental Management, Effort Regulation, Peer Learning, Help Seeking).
  2. Teacher-Student Interaction Scale dirujuk untuk dimodifikasi dari instrumen WIHIC (Fraser et al., 1996), QTI (Wubbels & Levy, 1991), CUCEI (Fraser et al., 1996), SEEQ (Marsh, 1982).
  3. Instruments for Assessing Attitudes Toward Information Technology (IAATIT) yang dikembangkan oleh Knezek, G., Christensen, R., and Miyashita, K. (1998) untuk mengevaluasi persepsi mahasiswa berkaitan dengan melek akan informasi (information literacy) dan sikap mereka terhadap teknologi informasi.

Kata kunci : SRL, learning environment, MSLQ, WIHIC, QTI, CUCEI, SEEQ, IAATIT

Catatan : instrumen/skala dalam artikel ini serta beberapa e-book yang berkaitan dengan hal itu dapat dipesan lewat email : hand_oz@yahoo.com

No comments: