Tujuan Penelitian :
Penelitian ini akan menyelidiki efek atau pengaruh dari persepsi siswa pada lingkungan pembelajaran di kelas mereka (variable bebas), khususnya dalam beberapa mata pelajaran IPS atau bisa juga untuk IPA (di SMP atau SMA) terhadap konsep diri (self-concept) mereka (variable tidak bebas) pada mata pelajaran IPS. Variable bebas dari persepsi mereka terhadap lingkungan pembelajaran di kelas mengacu pada persepsi keterlibatan mereka di kelas dan persepsi tentang keanggautaan mereka di kelas.
Self-Concept terhadap akademik mereka (academic self-concept) mengacu pada seberapa jauh mereka mempunyai kepercayaan dan kebanggaan akan segala sesuatu yang mereka kerjakan di kelas, khususnya dalam mata pelajaran IPS. Pendidikan orangtua mereka digunakan sebagai variabel kontrol.
Latar Belakang Penelitian :
Moos (1979) telah memperkenalkan persepsi siswa terhadap lingkungan pembelajaran di kelas (classroom environment atau classroom climate), diantaranya adalah persepsi keterlibatan mereka di kelas (sejauh mana para siswa mempunyai minat dan perhatian, berpartisipasi dalam diskusi, serius mengikuti dan menikmati proses pembelajaran di kelas) dikenal sebagai dimensi student involvement dan persepsi siswa terhadap keanggautaan mereka di kelas (sejauh mana para siswa saling tolong menolong, saling membantu, dan nikmati dalam bekerja bersama) yang dikenal sebagai dimensi student affiliation.
Keterlibatan siswa dalam belajar di kelas merupakan dimensi dari lingkungan pembelajaran di kelas yang penting dalam mempromosikan motivasi akademik siswa (Zewin, 1983). Fouts, Chan, dan Biao (1993) menemukan bahwa persepsi keterlibatan siswa di kelas (di China dan Amerika) mempunyai hubungan positip dengan hasil belajar siswa (sikap mereka terhadap suatu mata pelajaran, sikap yang berhubungan dengan kenikmatan dalam mempelajari suatu mata pelajaran, dan lain-lain).
Moos and Moos (1978) menemukan bahwa persepsi keterlibatan siswa di kelas juga mempunyai hubungan positip dengan nilai-nilai yang diperoleh siswa. Knight and Waxman (1990) menemukan juga bahwa persepsi keterlibatan siswa di kelas mempunyai hubungan yang positip dengan self-concept terhadap akademik mereka. Dengan memanfaatkan beberapa hal yang menguntungkan dari persepsi siswa terhadap keanggautaan mereka di kelas, Schmuck and Schmuck (1992) tertantang untuk meneliti kesetiakawanan antar teman sekelas dapat mempromosikan self-esteem mereka secara positip. Para siswa yang berorientasi pada student affiliation ditandai dengan adanya keinginan saling tolong menolong, saling membantu, dan saling mendukung di antara mereka di kelas, sehingga mereka akan percaya diri dalam memanfaatkan kemampuan akademiknya ( Van Egmond, 1960).
Hipotesis :
- Persepsi siswa terhadap subskala Student Involvement dan Student Affiliation akan berpengaruh secara signifikan pada konsep diri akademik siswa.
- Persepsi siswa terhadap subskala Student Involvement akan berpengaruh secara signifikan pada konsep diri akademik siswa.
- Persepsi siswa terhadap subskala Student Affiliation akan berpengaruh secara signifikan pada konsep diri akademik siswa.
Instrumen Penelitian :
- Pada penelitian ini digunakan instrumen Classroom Environment Scale disingkat CES. Form R (CES) yang dibangun oleh Trickett and Moos (1973) untuk mengukur persepsi siswa terhadap lingkungan pembelajaran di kelas, khususnya untuk subskala /dimensi student involvement dan student affiliation.
- Instrumen yang kedua adalah Academic Self-Concept disingkat ASC yang dirujuk dari Self Description Questionnaire II (Marsh & Shavelson, 1985; Shavelson et al., 1976) disingkat SDQ II, yang dirancang untuk mengukur konsep diri akademik (Academic Self-Concept) siswa maupun kosep diri non akademik (Non Academic Self-Concept).
Kata kunci : classroom environment, CES, ASC, SDQ II
Catatan : instrumen/skala dalam artikel ini serta beberapa e-book yang berkaitan dengan hal itu dapat dipesan lewat email : hand_oz@yahoo.com
No comments:
Post a Comment