Sunday, June 22, 2008

Peran Gaya Orangtua Dalam Mendidik Anak Dalam Pengembangan Regulasi Diri Mahasiswa

Kategori artikel : Motivasi
Selagi para peneliti menetapkan bagaimana lingkungan pembelajaran di kelas berpengaruh pada pengembangan dan penggunaan ketrampilan meregulasi diri, masih sedikit perhatian ditujukan pada peran dari keluarga dalam mengembangkan atau bahkan tidak berbuat apa-apa pada pengembangan ketrampilan ini.
Ainsworth et al. (1978) dan Bowlby (1982) mengusulkan suatu kerangka yang secara konseptual berdasarkan pada teori pemasangan dan peran orangtua dalam mendidik anak (Baumrind, 1967, 1991) untuk menguji hubungan antara gaya orangtua dalam mendidik anak (family context variable) dengan pengembangan ketrampilan dalam meregulasi diri (self-regulation skills).
Kerangka yang diusulkan mengintegrasikan dua pendekatan teoritis untuk memahami pengaruh pada pengembangan anak, yang pertama adalah teori tentang kasih sayang / attachment theorists (Ainsworth, Blehar, Waters, & Wall, 1978; Bowlby, 1982; Bretherton, 1985; Main, Kaplan, & Cassidy, 1985), menunujukkan bahwa pola teladan hubungan antara orangtua-anak mengijinkan kepada anak untuk mengembangkan self-efficacy, self-confidence, dan perasaan memahami diri sendiri (a veridical sense of self), atau pola-pola insecure-avoideance dan insecure ambivalent dari hubungan kasih sayang antara orangtua dan anak, akan menjadikan anak relatif bergantung pada orangtuanya, kurang percaya diri (self-confidence), dan kurang bisa mengevaluasi diri sesuatu hal yang positip atau negatip. Yang kedua kerangka yang dikembangkan adalah menyelidiki pengaruh gaya orangtua dalam mendidik anaknya.
Gaya orangtua (parenting style) dalam mendidik anak dikelompokkan menjadi tiga gaya (Baumrind, 1978), yakni : authoritarian (perilaku dan sikap orangtua terhadap anak yang ditandai dengan kehangatan yang rendah, tetapi dengan pengendalian yang tinggi), permissive (perilaku dan sikap orangtua terhadap anak yang ditandai dengan kehangatan yang tinggi, tetapi dengan pengendalian yang rendah), dan authoritative (perilaku dan sikap orangtua terhadap anak yang ditandai dengan kehangatan dan pengendalian yang tinggi).
Survei dilakukan kepada para mahasiswa untuk mengetahui hubungan antara aspek self-concept mahasiswa, latar belakang masa anak-anak mereka, persepsi terhadap pengajaran di sekolah mereka, dan kebiasaan studi mereka terhadap ketrampilan pengembangan dalam meregulasi diri mereka. Instrumen yag digunakan dalam penelitian ini adalah The Student Attitudes and Perceptions Survey (SAPS), yang terdiri dari subskala Student Personal Profile, Family Background, Perceptions of their Course, dan instrumen kedua menggunakan Motivated Self-Regulated of Learning Questionnaire (MSLQ).
Hasil penelitian ini antara lain : persepsi mahasiswa terhadap gaya orangtua mereka yang authoritative (bapak dan ibu) dan keluarga yang emosional akan berpengaruh pada rasa percaya dan berpikir positip terhadap dirinya, juga terhadap goal orientasi yang positip di sekolah, peduli terhadap masa depan. Family Profile juga berpengaruh pada kemampuan mereka dalam memange usaha, memanage waktu, dan juga pada item-item komponen dari self-regulated learning (SRL).
Kata kunci : Parenting Style, SAPS, MSLQ, SRL
Catatan : instrumen/skala dalam artikel ini serta beberapa e-book yang berkaitan dengan hal itu dapat dipesan lewat email : hand_oz@yahoo.com

No comments: